… biasanya saya menemukan cara pengalimatan atau pemilihan kata yang masih bisa diperhalus lagi. Misalnya ini:
Teks asli: He went by the name of Jimbo, and he had hair all over his face. A big, thick matting of hair. βHe look bad,β Dolly said, βbut he treat you right.β
Dulu saya terjemahkan:
Ia dipanggil dengan nama Jimbo, dan dia memiliki rambut di seluruh wajahnya. Rambut-rambut yang besar, tebal, dan kusam.
Mungkin akan lebih luwes jika diubah sedikit menjadi:
Ia dipanggil dengan nama Jimbo, dan bulu bertumbuh memenuhi wajahnya. Bulu-bulu yang besar, tebal, dan kusam.
Alternatif lain:
Ia dipanggil Jimbo, dan wajahnya penuh bulu.
Kesimpulan saya, mengotak-atik bahasa memang akan selalu menjadi pekerjaan yang tak kunjung usai, dan saya harus terus mengembangkan diri. π
Kalau aku begini, Sel, “Ia dipanggil Jimbo, dan wajahnya penuh rambut.” Pernah tanya ke seorang teman penerjemah, katanya pakai ‘rambut’, bukan ‘bulu’. CMIIW π
Hmm, iya juga, jadi lebih ringkas ya π Thanks, Mbak Rini. Memang aku masih harus banyak belajar π
Soal “bulu” dan “rambut”, aku aslinya memang pakai “rambut” kok. Hanya saja setelah diuji ke beberapa orang (non-penerjemah), mereka lebih akrab dengan kata “bulu”. Mungkin seperti “bulu kaki” yang lebih umum daripada “rambut kaki”?
Sama-sama. Kalau soal popularitas, kasuistis banget sih menurutku, hehehe. Masih sering ragu juga.