Satu-satunya Cara Mewujudkan Tujuan Besar Anda Penulis: David NovakPenerjemah: Paksi EkantoputraPenyunting: Selviya HannaPenerbit: MIC Publishing, I, April 2013Tebal & Harga: 280 hlm, IDR 60,000 Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain. Jika Anda ingin mendirikan perusahaan, memperoleh kenaikan jabatan, mengembangkan atau meluncurkan produk baru, menggerakkan perusahaan ke arah baru, memperluas wilayah penjualan, atau menggalang dana […]
- No categories
- ...
- No categories
Bahagiaku, Mungkin Bukan Bahagiamu
Ia merasa bahagia. Ia telah menemukan apa yang membuatnya senang. Dan ia benar-benar bahagia. Ia tidak peduli apakah orang lain mengerti. Tidak masalah jika orang lain tidak menemukan kebahagiaan dalam pencariannya. Kebahagiaan ini untuknya. Untuk orang lain, kebahagiaan itu bisa jadi berbeda. Dan ia sama sekali tidak bermasalah dengan itu. Menemukan kutipan di atas dalam […]
- No categories
Mentor Memasakku: Internet
Sebagai istri yang hidup di masa serba digital dan tinggal jauh dari orang tua, mau tak mau saya hanya bisa mengandalkan internet untuk belajar memasak. Maklum, baru masuk dapur setelah jadi istri, dan sejak kecil pun tak pernah diizinkan Mama bantu-bantu di dapur (entah kenapa). Jadi, kalau sedang tidak ada kerjaan, saya senang menelusuri situs […]
- No categories
- ...
- No categories
Seandainya yang Berharga Itu Direnggut Darimu …
Apa yang paling berharga dalam hidupmu? Kekasih hati? Anak? Keluarga? Sahabat? Harta benda? Pekerjaan? Sekarang, bayangkan seandainya satu hal yang paling berharga itu direnggut. Mungkin bayi mungil nan menggemaskan itu tidak bertahan lama di luar rahimmu. Mungkin kekasih hatimu menderita penyakit yang mengancam nyawa. Mungkin keluargamu tercerai-berai karena masalah harta. Mungkin sahabatmu harus pindah ke kota […]
Tetaplah Berjuang …
Setiap kehidupan atau karier yang hebat merupakan akumulasi dari ratusan atau mungkin ribuan jerih lelah yang tak pernah dilihat atau dihargai orang lain. — The Power of Self-Confidence, Brian Tracy.
- No categories
- ...
- No categories
Di Balik Penyuntingan Pandemonium
Lena Haloway bersumpah untuk mengubur masa lalunya dan Alex yang penuh kobaran api. Dia kini menjadi bagian dari Invalid dan pemberontak, berbaur dengan Alam Liar, menyusup dalam organisasi anti-deliria di New York. Misinya adalah mengacaukan organisasi tersebut dan mengembalikan perasaan cinta kepada orang-orang yang hidupnya sudah bagaikan mayat berjalan. Dalam aksinya, Lena bertemu Julian, putra […]
- No categories
- ...
- No categories
Glosarium Pandemonium
Sewaktu menyunting Pandemonium, untuk memudahkan editor penanggung jawab dan proofreader, saya menyusun glosarium dari beberapa kata yang sering berulang dalam novel ini. Kadang, beda setting jadi beda istilah. Word Setting Diction Podium Kampanye akbar, pertemuan raya Podium Terowongan (bawah tanah) Peron Study Rumah Julian Fineman Ruang kerja Hall Permukiman Ruang pertemuan Rumah Julian Fineman + tempat berlindung […]
- No categories
- ...
- No categories
Terjemahan dan Suntinganku yang Sudah Terbit (Per Desember 2013)
Dari atas kiri ke kanan bawah: (2013) Pandemonium, Lost Man’s Lane, Love Story in Harvard, The Little Postman, Not A Fan, Forgotten God, The Grace of God, Your Roadmap for Success, Becoming A Person of Influence, The Difference Maker, Leading C haracter, I Moved Your Cheese, The Power of Self-Confidence, It’s Not About You, Empowerment Takes […]
- No categories
- ...
- No categories
Kalau Belum Mengerahkan Segenap Daya, Jangan Berhenti
Sore itu, tak banyak pengunjung yang hilir-mudik menyusuri lorong-lorong toko buku diskon tersebut. Seorang lelaki berseragam tengah duduk di balik meja komputer penelusur buku, menyapa tamu-tamu yang baru berdatangan. Saya meraih sebuah novel dan mendekati lelaki itu. “Mas, novel yang serial ini tapi edisi sebelumnya ada?” Diamatinya buku itu sejenak. “Sepertinya ada, Mbak. Yang warnanya […]
Satu-satunya kebebasan manusia …
Dalam hidup, kita selalu berusaha berkompromi. Dengan istri, dengan suami, dengan orang tua, dengan mertua, sesama besan. Satu-satunya yang utuh dan terus kita bentuk adalah kebebasan kita dalam melamun, dalam berimajinasi, dalam bermimpi. — Arswendo Atmowiloto, Dewi Kawi, h. 76